Saat memilih air mineral, kamu mungkin sering melihat label “pH 7”, “pH 8”, atau bahkan “pH 9+” di kemasannya. Tapi, pernah nggak sih kamu bertanya, sebenarnya apa arti pH pada air mineral ini? Dan kenapa kita harus peduli?
Secara sederhana, pH adalah ukuran tingkat keasaman atau kebasaan suatu cairan. Skala pH berkisar dari 0 hingga 14. Angka 7 dianggap netral (contohnya air murni), di bawah 7 bersifat asam, dan di atas 7 bersifat basa atau alkali. Nah, air mineral biasanya memiliki pH di kisaran 6,5–8,5, tergantung sumbernya.
Kenapa pH Air Penting untuk Tubuh?
Tubuh manusia sebenarnya bekerja paling optimal dalam kondisi dengan pH yang relatif seimbang. Darah kita misalnya, punya pH normal sekitar 7,35–7,45. Saat pH tubuh terlalu asam, biasanya karena pola makan tinggi gula, daging olahan, dan stres, kamu bisa merasa lebih cepat lelah, gampang sakit kepala, hingga mengalami gangguan pencernaan.
Di sinilah air mineral ber-pH seimbang atau sedikit basa bisa membantu. Air dengan pH sekitar 7–8,5 dapat membantu menjaga hidrasi tubuh dengan lebih baik. Beberapa penelitian juga menyebut air alkalin (lebih basa) bisa membantu menetralkan kadar asam lambung berlebih, meski efeknya bisa berbeda-beda pada tiap orang.
Namun, bukan berarti pH tinggi selalu lebih baik. Tubuh tetap butuh keseimbangan. Air yang terlalu basa jika diminum berlebihan bisa membuat tubuh tidak nyaman, bahkan mengganggu proses pencernaan.
Jadi, pH Berapa yang Sebaiknya Kamu Pilih?
Kalau kamu sehat dan tidak memiliki masalah pencernaan atau lambung, dengan pH netral (sekitar 7) sudah cukup untuk kebutuhan harian. Jika kamu sering mengalami gejala seperti perut terasa asam atau cepat lelah, air ber-pH sedikit lebih tinggi bisa jadi pilihan, selama tidak berlebihan.
Singkatnya, memahami pH air mineral membantu kamu memilih minuman yang tidak hanya menghilangkan haus, tapi juga mendukung keseimbangan tubuh. Jadi, lain kali lihat kemasan air, jangan cuma lihat dinginnya, tapi cek juga pH-nya.





